PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI SANTRI MELALUI LIFE SKILL ENTREPRENEURSHIP STUDI DI PONDOK PESANTREN AT-TAHDZIB NGORO JOMBANG

Authors

  • Basuki STAI Nurul Hidayah Selatpanjang

Keywords:

Pembentukan karakter mandiri santri, Pesantren, Life skill, Entrepreneurship

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus, tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan tehnik analisis data menggunakan tehnik reduksi data, diplay data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan melalui triangulasi data yang mencakup: triangulasi sumber dan triangulasi metode. Berdasarkan penelitian dilapangan oleh peneliti menunjukkan hasil penelitian: Pertama dasar pertimbangan pembentukan karakter mandiri santri yaitu (1) landasan dalil-dalil al-Qur’an hadis dan tradisi hidup mandiri yang diajarkan oleh pendiri Pesantren At-Tahdzib, (2) Tradisi KH Ihsan Mahin dalam mendidik santrinya dengan hidup mandiri dalam mencukupi kebutuhannya selama hidup di Pondok Pesantren At-Tahdzib. Kedua, Ragam life skill entrepreneurship yang diikuti oleh Santri meliputi: life skill entrepreneur perikanan, pertanian, pertukangan, peternakan, permesinan, jahit-menjahit, pertokoan dan tata boga. Ketiga Strategi pembentukan karakter mandiri Santri melalui life skill entrepreneurship berupa: (1) “Amal jariyah Santri” sebagai konsep utama semua kegiatan life skill entrepreneurship (kewirausahaan) yang diadakan oleh PA (Pesantren At-Tahdzib), (2) Melakukan pengembangan jenis usaha yaitu dengan cara Kyai Masruh sendiri berkelana untuk belajar ke suatu tempat pelatihan usaha, (3) Pola pendidikan entrepreneurship dalam upaya membentuk karakter mandiri Santri dengan tidak merubah kurikulum Pesantren, (4) Mengkonstruk pandangan masa depan Santri mendekati menjadi seorang pengusaha sekaligus pengajar ilmu agama, (5) Melakukan pembacaan pada kekayaan alam lokal sekitar, dalam hal ini pendiri Pesantren jeli dalam membaca keadaan lingkungan sekitar, (6) Memberikan keleluasaan kepada Santri untuk mengatur kegiatannya sendiri selain daripada jadwal pengajian di Pesantren, (7) PA sebagai Pesantren alternatf bagi Santri yang tidak memiliki biaya untuk keperluan sehari-hari di Pesantren, (8) Melakukan pembiasaan karakter mandiri kepada Santri melalui pengajaran keikhlasan semenjak mereka berada di Pesantren, dan (9) Menjadikan kepribadian rasulullah SAW sebagai figur percontohan Kyai dalam mengendalikan segala aktifitas kewirausahaan. Keempat, Faktor-faktor pendukung dan penghambat pembentukan karakter mandiri Santri melalui life skill entrepreneurship meliputi faktor pendukung kegiatan: (1) Santri memahami konsep amal jariyah, (2) Keikhlasan Santri dan alumni dalam mengembangkan Pesantren, dan (3) Kebutuhan masyarakat sebagai konsumen produk usaha maupun jenis life skill entrepreneurship yang dikembangkan PA masih tinggi. Sedangkan faktor penghambat kegiatan (1) Minimnya aset Pesantren atau kekayaan Pesantren yang dapat mendukung kegiatan pembentukan karakter mandiri Santri melalui life skill entrepreneurship.dan (2) Manajemen pengelolaan kegiatan yang masih kurang teratur.

References

Abdul, Majid, dan Dian Andayani. 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arifin, Imron. 1996. Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaa. Malang: Kalimasahada Press.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Aunillah, Nurla Isna. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta: Laksana.

Burhan, Bungin, 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu-ilmu sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Dhofier, Zamakhsyari. 1983. Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3S.

Fatimah, E. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: CV Pustaka Setia

Ferry, Indratno (Ed). 2012. Membentuk Jiwa Wirausaha. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Haedari, Amin. 2007. Transformasi Pesantren. Jakarta: Media Nusantara.

HS, Mastuki, El-sha, Ishom. 2006. Intelektualisme Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.

Kartono. 1999. Pendidikan Bebas Menuju Pribadi Mandiri. Yogyakarta: Yayasan De Brito.

Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Koesoema A, Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.

Koesoema, D.A. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Lickona, Thomas. 2013. Educating for Character (Pendidikan Karakter Penduan Lengkap Mendidik Siswa Mandiri Pintar dan Baik). Bandung: Nusa Media.

Madjid, Nurcholis. 1997. Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina,

Marzuki. 2013. Revitalisasi Pendidikan Agama di Sekolah dalam Pembangunan Karakter Bangsa di Masa Depan. Jurnal Pendidikan Karakter. 3 (1): 64-76.

Moleong, J. Lexy. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muthohar, Ahmad. 2007. Ideologi Pendidikan Pesantren (Pesantren D tengah Arus Ideologi-Ideologi Pendidikan). Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Muzadi, Muchith. 2007. NU dalam Perspektif Sejarah dan Ajaran (Refleksi 65 Th. Ikut NU). Surabaya: Khalista

Narkabo, Cholid. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi aksara.

Oetomo, Dede. 2007. Penelitian Kualitatif: Aliran dan Tema, dalam Bagong Suyanto, et.all. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.

Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025. Jakarta.

Prasodjo, Sudjono. 1982. Profil Pesantren. Jakarta: LP3S,

Priyanto, Sony Heru. 2009. Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat. Andragogia- Jurnal PNFI / Volume 1 / No 1 - Nopember

Sari, N.K. 2013. Pendidikan dan Pembinaan Karakter Bangsa. http://nuriithaa.blogspot.com/2013/04/pendidikan-dan-pembinaan-karakter-bangsa.html. Akses: Kamis 17 Maret 2016

Sjamsi Pasandaran. 2010. “Integrasi Pendidikan klarakter ke dalam Kurikulum Sekolah”, Makalah, disampaikan pada seminar nasional di Unima, 19 Desember 2010. Akses: 17 Maret 2016

Steinberg, Laurence. 1995. Adolescene. Sanfrancisco : McGraw-Hill Inc.

Suharto, Babun. 2011. dari Pesantren untuk Umat, Reinventing Eksistensi Pesantren Di Era Globalisasi. Surabaya: Imtiyaz

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.

Sumahamijaya, Suparman et. all. 2003. Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewiraswastaan. Bandung: Angkasa.

Tanzeh, Ahmad. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.

Tim Broad Based Education. 2001. Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill Education) Buku 1 & II., Jakarta: Depdiknas

Udin. S. Winataputra. 2010. ”Peran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam Konteks Pembangunan Karakter Bangsa”, Makalah, disampaikan pada acara Seminar Internasional oleh HISPISI dan UNM di UNM Makasar, 13-14 Juli 2010.

Wahab, Rochidin. 2004. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung: CV. Alfabeta,

Wawancara dengan Azizatul Markhamah tanggal 21 Agustus 2016

Wawancara dengan Bapak Syaikhun tanggal 31 Agustus 2016

Wawancara dengan Edi Sujianto tanggal 21 Agustus 2016

Wawancara dengan KH. Ahmad Masruh tanggal 12 Agustus 2016

Wawancara dengan Muhammad Ali Muhsin tanggal 20 Agustus 2016

Wawancara dengan Wafiq Fitrollohil Aziz tanggal 20 Agustus 2016

Wibowo, Agus, 2011, Pendidikan Kewirausahaan (konsep dan strategi), Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Widayanto. 2013. Mengimplementasikan Pendidikan Karakter Bangsa di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat. Widyaiswara Madya BDK Surabaya. http:// bdsurabaya.kemenag.go.id/file/dokumen/PBKB1.pdf. Akses: Kamis 17 Maret 2016

Ziemek, Manfred. 1986. Pesantren dalam perubahan Sosial. Jakarta: P3M.

Zuchdi, Darmiyati. 2008. Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi. Jakarta: Bumi Aksara.

Published

2023-07-01

Issue

Section

Article

Categories